Jumat, 23 Desember 2011

Pendidikan Kelautan dan Perikanan Diperkuat

SIDOARJO, KOMPAS.com - Indonesia yang memiliki potensi bahari, memerlukan banyak sumber daya manusia yang mampu mengembangkan industri kelautan dan perikanan. Untuk itu, penguatan pendidikan menengah dan tinggi di bidang kelautan dan perikanan, mulai serius dilakukan.
Sjarief Widjadja, Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, di sela-sela kunjungan ke Akademi Perikanan Sidoarjo, Jawa Timur Rabu (21/12/2011), mengatakan, kebutuhan pekerja dan wirausaha di industri kelautan dan perikanan cukup besar.
Namun pendidikan yang ada, belum menyediakan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan industri kelautan dan perikanan.
"Perhatian untuk pendidikan di bidang kelautan dan perikanan ini perlu terus dilakukan. Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah membuat nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk bisa mendukung kurikulum di SMK bidang kelautan dan perikanan," kata Sjarief.
Saat ini, ada 167 SMK Perikanan dan kelautan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan ada sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah, tiga Akademi Perikanan di Sidoarjo, Sorong, dan Bitung, serta satu Sekolah Tinggi Perikanan di Jakarta.
Menurut Sjarief, penguatan pendidikan juga difokuskan di kalangan anak-anak pelaku usaha kelautan dan perikanan, seperti nelayan yang umumnya miskin.
Sedikitnya 40 persen dari kapasitas siswa atau mahasiswa di sekolah dan perguruan tinggi milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, disediakan secara gratis bagi anak-anak nelayan.
Direktur Akademi Perikanan Sidoarjo, Endang Suhaedy, mengatakan, permintaan tenaga kerja di bidang pengolahan dan budidaya perikanan dari perusahaan-perusahaan sebenarnya cukup tinggi. Namun, sekolah yang fokus di keahlian budidaya dan pengolahanan perikanan ini hanya bisa meluluskan sekitar 100 orang.
Menurut Endang, di kampus ini sudah berhasil dikembangkan lebih dari 40 produk olahan ikan, rumput laut, dan mangrove.
Pada kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Akademi Perikanan Sidoarjo, Rabu ini, diresmikan pengiriman bandenmg tanpa duri (batari) yang hak patennya dimiliki akademi ini ke pusat perbelanjaan Carrefour di Jabodetabek.
Menurut Sjarief, penguatan pendidikan menengah dan tinggi bidang kelautan dan perikanan, diarahkan juga untuk menciptakan wirausahawan muda. Selain itu, pengembangan bioteknologi kelautan juga harus segera dilakukan.
Pendidikan tinggi kelautan dan perikanan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri bakal bertambah dalam waktu dekat.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memulai pembangunan Institut Kelautan dan Perikanan di Karawang, Jawa Barat, serta kampus di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang fokus pada pengembangan bioteknologi kelautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar